Selasa, 13 April 2010

Wisata Alam – Gili Trawangan – Nusa Tenggara Barat

Gili Trawangan

Wisata Alam – Gili Trawangan – Nusa Tenggara Barat
Gili Trawangan  adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai Tîr na Nog mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.
Gili Trawangan punya nuansa pesta lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.
Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
Konon dahulunya pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang kemudian menetap di sini.
Gili Meno adalah salah satu dari tiga pulau kecil, selain Gili Trawangan dan Gili Air, yang menjadi kawasan wisata bahari. Tempat ini dapat dicapai dari Kota Mataram sekitar 45 menit berkendaraan darat dengan perjalanan melewati Pantai Senggigi yang berlatarkan pemandangan pantai yang menakjubkan serta hutan lindung. Di sini terdapat taman burung yang mempunyai koleksi burung-burung langka dari Indonesia dan mancanegara. Pasirnya putih dan masih alami. Di Gili Meno kendaraan bermotor sangat dibatasi, demikian pula penggunaan listrik [wikipedia]
Gili Meno, pulau tengah, yang terkecil dari tiga Gili dan itu adalah yang paling tenang dengan sedikit wisatawan. A great escape untuk berbulan madu atau seseorang yang ingin melepaskan diri dari itu semua. Sebuah fitur khusus dari pulau ini adalah danau garam dan spektakuler menyelam situs seperti, Meno Wall, Sea Turtle Point, dan Blue Coral Point. Pantai di bagian timur pulau sangat bagus dan ada hanya snorkeling dan lepas pantai utara. Di masa lalu Meno dikenal memiliki banyak nyamuk, tetapi langkah-langkah telah diambil untuk mengendalikannya. Masih waktu terbaik untuk mengunjungi pulau ini selama musim kemarau  [lombok-gallery.blogspot]
Gili Air adalah Gili terdekat ke Lombok. Hal ini juga yang paling penduduknya dan Anda akan menemukan lebih banyak pohon di sana daripada Gili yang lain. Penduduk setempat adalah: Sasak, Mandar, Bugis dan Makassar. Anda dapat menemukan budaya yang unik yang berbeda dari Lombok dan pantai indah. Banyak dari generasi tua masih mencari nafkah sebagai pengemudi perahu, nelayan dan petani kelapa. Hanya ada beberapa sejumlah hotel bintang 2-3 (kamar dengan AC, kolam renang, TV dll) di Gili Air. Sebagian besar tempat-tempat untuk makan dan tetap berada di selatan dan sisi timur pulau (dekat dermaga). Anda dapat menemukan banyak rumah tinggal atau anggaran akomodasi di pulau ini. Tidak banyak hal yang terjadi selama 3-5 tahun terakhir. Salah satu sekolah menyelam pertama (The Reef pencari) tidak lagi beroperasi dari Gili Air. Mereka telah pindah ke Flores. Kembali tamu adalah apa yang mereka harapkan untuk datang. Sebagian besar akomodasi yang dimiliki dan dikelola secara lokal, sedangkan beberapa pasar sampai hotel sendiri dan dikelola oleh investor asing. Anda dapat pergi dari satu pulau ke pulau lain dengan bergabung Gili Island’s berharap perahu (berangkat dua kali sehari). Orang di sini lebih ramah daripada di Gili Trawangan. Ada juga beberapa tempat tinggal di utara dan selatan pantai barat dalam suasana tenang.

Gunung Rinjani

Wisata Alam – Gunung Rinjani – Nusa Tenggara Barat
Gunung Rinjani merupakan salah satu Taman Nasional, perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara. terkenal dengan panorama yang sangat indah serta legenda Dewi Enjeni.
Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis.
Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia.
Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain.
Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 – 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang
Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia (3.720 m. dpl), menyimpan berbagai misteri salah satu diantaranya yaitu tentang keberadaan Dewi Enjeni. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Enjeni adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani. Mereka meyakini bahwa Dewi Enjeni lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, berparas cantik dan masih keturunan Raja Selaparang. Untuk menghormati Dewi Enjeni, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Puncak Gunung Rinjani. Mendaki gunung, berkemah dan menikmati panorama alam Pulau Lombok.
Danau Segara Anak, Sebau dan Gunung Baru. Penelitian, menikmati fenomena alam/gejala alam, sumber air panas, mandi, pengamatan satwa dan menjelajahi hutan. Pada bulan Maulud, di Danau Segara Anak sering dijadikan atraksi budaya Pakelem (memandikan keris).
Otakkokoq dan Kembang Kuning. Mandi air panas yang berbau belerang untuk pengobatan (penghalus kulit) dan air terjun.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu;Perang Topat pada bulan Desember dan Ciwaratri pada bulan Januari di Mataram.
Musim kunjungan terbaik: bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya.
Akses ke kawasan ini melalui Mataram – Selong – Sambelia – Sembalun Lawang (140 km) sekitar 4,5 jam dengan mobil. Bila berjalan kaki ke danau memerlukan waktu selama 9 jam (25 km). Mataram – Bayan – Senaru (82 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 9 jam (25 km). Mataram – Bayan – Torean (85 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 7,5 jam. Mataram – Masbagik – Kutaraja – Tetebatu (60 km) sekitar 1,5 jam, jalan kaki ke Otakkokoq selama 30 menit [dephutgoid]

Pantai Kuta

Wisata Alam – Pantai Kuta Lombok – Nusa Tenggara Barat
Yang paling terkenal tempat di pantai selatan Lombok adalah Pantai Kuta , yang megah hamparan pasir putih dan laut biru dengan bukit-bukit karang yang terjal di sekelilingnya tampak ombak istirahat , tempat ini dianggap kramat dan beberapa lagi di karang timur Tanjung Aan. Berperahu sekitar tujuh km timur dari Kuta ke Teluk Gerupuk. lebih ke timur dari Blongas ke Serewi. Juga dikenal sebagai Putri Nyale Beach, Kuta di pantai selatan Lombok Tengah adalah salah satu yang paling indah dan pantai yang belum terjamah . Dari Kuta sampai Tanjung Aan lima km jauhnya, itu tak terputus hamparan pasir putih bersih di Samudera Hindia. Aman untuk mandi dan berenang. Lebih lanjut ke barat adalah peselancar dan selancar angin pantai. Setiap tahun, pada bulan Februari atau Maret ketika ikan Nyale datang ke permukaan laut, Kuta Beach adalah tempat perayaan besar. Nelayan berlayar ke tengah laut, sementara laki-laki dan perempuan muda berkumpul di sepanjang pantai untuk bergabung dalam pesta pora, menggoda dan mungkin saling bertemu untuk membangun hubungan yang lebih kekal.
Mendengar nama Pantai Kuta (baca: Kute), semua orang pasti langsung mengasosiasikannya dengan pulau dewata Bali. Tidak banyak orang yang tahu bahwa di pantai selatan Pulau Lombok juga terdapat sebuah pantai indah yang juga bernama Kuta. Keunikan dari pantai ini yaitu dari area pantai yang dilingkungi oleh perbukitan, pasirnya yang berwarna sangat putih dan sangat sepi pengunjung, terlebih di hari kerja. Pantai Kuta Lombok tampaknya belum banyak dieksploitasi oleh pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tujuan wisata unggulan selain Senggigi yang namanya sudah mendunia.
Pantai Kuta sudah menjadi salah satu tujuan wisata saya pada saat merencanakan berwisata ke Lombok, walaupun penginapan tetap memilih di daerah Senggigi dengan pertimbangan karena lebih banyak pilihan hotel, makanan dan akses mudah ke kota Mataram.
Jika anda menginap di Senggigi atau Mataram, cara termudah untuk menuju ke Pantai Kuta adalah dengan menyewa harian taksi-taksi resmi yang banyak beroperasi di Mataram dan sekitarnya.
Area pantai yang terdekat dengan jalan masuk adalah area yang dipenuhi batu karang. Air laut jernih tidak menghalangi pandangan mengagumi bagu-batu karang dan penghuni-penghuni kecil yag sesekali tampak berenang dan merayap di situ.
Lima puluh meter dari jalan masuk tadi, terhamparlah pasir pantai yang sangat putih dan bersih, agak menyilaukan dari kejauhan di tengah hari tanpa awan. Bermain-main di pantai berpasir putih tersebut sangat menyenangkan karena area pantai yang dangkal cukup luas, tidak seperti di daerah Senggigi yang kebanyakan terdapat pantai terjal.
Di kejauhan, terlihat beberapa pengguna jetski dan windsurfer yang mungkin difasilitasi oleh Hotel Novotel Coralia Lombok yang berada sekitar 1 – 1,5 km dari Pantai Kuta dan merupakan hotel berbintang satu-satunya yang terdekat dengan Pantai Kuta. Hotel tersebut juga berada di bibir pantai, dan menyediakan berbagai fasilitas rekreasi air seperti jet ski, speed boat, banana boat dan lain-lain.
Dapat juga ditemukan Warung milik penduduk setempat tempat minum air kelapa segar. dan Pembuat kerajinan dari tembikar dan kayu. kerajinan khas Lombok .

Pantai Senggigi

Wisata Alam – Pantai Senggigi – Lombok – Nusa Tenggara Barat
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok.  Pemandangan Pantai Senggigi terutama bawah lautnya sangat indah, dan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri
Ber puas-puas menikmati indahnya pantai atau bermain air dengan menyewa jet ski. Tarifnya 200.000 per 15 menit atau kalau cuma ingin menyusuri pantai ini dengan santai, dengan mennyewa perahu kano .
Jalan-jalan yang meninggalkan Ampenan ke arah utara, melewati dua gunung kecil (batu Bolong dan Batu Layar)sebelum mencapai panjang pantai berbentuk busur. Pada pagi hari setelah malam-malam tak berbulan perbukitan ini menawarkan pemandangan terbaik di atas laut, yang tersebar dengan perahu kecil dengan layar berwarna-warni, yang kembali ke pantai utara Ampenan. Ketika matahari terbenam para nelayan meninggalkan pantai dalam satu baris panjang cahaya mereka menciptakan permainan bagus lampu, yang dapat dilihat dari sebagian besar hotel di pantai Senggigi.
Batu Bolong
Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong . Di pantai ini, terdapat sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.
Terletak 9 km dari pusat kota Mataram, pantai ini memiliki batu besar dengan lubang di dalamnya. Ini adalah tempat yang ideal untuk melihat matahari terbenam megah dari Selat Lombok. Setelah berjemur, bersantai dan bersenang-senang di pantai indah ini, selanjutnya menyaksikan salah satu dari matahari terbenam yang paling menakjubkan yang selalu lihat ketika matahari perlahan-lahan mulai menghilang di balik Gunung Agung dengan warna sangat menyala. Sebuah candi Hindu terletak di atas menghadap ke Selat Lombok dan dilatar belakangi  kontur megah Gunung Agung Bali. Warna-warni dan musik upacara keagamaan sering diadakan di candi indah ini
Batu Layar
Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar ramai di kunjungi pada saat ” Lebaran Ketupat ” yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri

Pulau Moyo

Wisata Alam – Pulau Moyo – Nusa Tenggara Barat
Pulau Moyo  adalah sebuah pulau yang terdapat 2,5 km di sebelah utara Pulau Sumbawa. Pulau ini memiliki luas 330 km2, ketinggian maksimum 671 meter, dan garis pantai 88 km. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Pulau yang kecil, sepi namun memiliki kekayaan alam yang luar biasa (pernah dikunjungi oleh Lady Diana dan Mick Jagger untuk berlibur). Pulau Moyo, Melihat keindahan pantai, laut dan alamnya, memang menawarkan ketenangan bagi penikmat keindahan alam bebas dan bawah laut.
Akses ke Pulau Moyo dengan mobil dapat ditempuh dari Sumbawa Besar ke Ai Bari, kampung pesisir yang terletak sekitar 20 km Utara Sumbawa Besar. . Ai Bari yang dalam bahasa Samawa berarti air asin, merupakan kampung nelayan yang miskin fasilitas, namun dari orang Samawa, Bajo dan Bugis yang menghuni daerah ini, sangat ramah.
Perjalanan dari Ai Bari ke Pulau Moyo dapat ditempuh selama lebih kurang 15 menit dengan speedboat, atau menggunakan kapal ketinting.
Pulau Moyo memiliki variasi ketinggian dari 0-648 m di atas permukaan laut. Sebagai penanda masih lestarinya pulau seluas kurang lebih 30.000 hektar ini, ratusan kupu-kupu akan terlihat dari balik semak belukar, pepohonan atau di tengah padang savana. Pulau ini juga dihuni 21 jenis kelelawar, burung, macaque, babi liar, rusa dan ular. Dengan kondisi alam yang masih sangat alami
Hutan yang indah dan nyaris tak tersentuh, air terjun dan sungai-sungai alami, serta keindahan bawah laut . Selain hiking di hutan, menyusuri sungai dan air terjun, beberapa gua yang dapat dicapai dengan berjalan kaki. Salah satunya adalah Gua Ai Manis yang harus dicapai dengan sedikit memanjat tebing. Gua ini tempat bersarangnya ratusan kelelawar. Trekking yang bisa dimulai dari Labuan Haji, ke arah Air terjun Brang Rea (Sungai Besar) yang terletak di tengah pulau.
Pulau Moyo juga merupakan “surga” bagi pencinta burung. Dari 124 spesies burung yang terdapat di Sumbawa, 86 jenis di antaranya berada di pulau ini. Spesies burung langka juga bisa Anda temukan di sini. Diantaranya adalah Kakatua berkepala kuning serta burung Gosong yang unik karena mengandalkan tanaman dan ranting untuk menghasilkan panas selama masa inkubasi telurnya.
Snorkeling atau menyelam,melihat berbagai keindahan bawah laut . Taman laut yang membentuk formasi karang lunak dan keras yang indah, bisa ditemukan sponge (spon) dan crustacea. terkadang melihat hiu kecil , melihat belut, berenang di sekitar pantai Ai Manis.
Hampir keseluruhan pulau dikelilingi karang yang masih dalam keadaan baik dan belum rusak. Hiu dengan panjang kurang lebih dua meter, anemon, pelagik, belut, groupers bahkan manta dan sekelompok ikan terbang .
Diving, bisa melakukannya di sekitar Pulau Medang, yang terletak di Barat Laut Pulau Moyo. dan Pulau Satonda, pulau mungil di sebelah timur laut Pulau Moyo yang memiliki danau air asin di tengah pulau
Pulau Moyo yang romantis cocok untuk  ber-honeymoon sambil melihat keindahan pantai, laut dan alamnya yang masih perawan ,Air Terjun berundak Mata Jitu yang berada di taman burung Pulau Moyo dan Aneka Burung Langka , Brang Rea (Sungai Besar) yang terletak di tengah pulau
Wisata alam bawah laut,berbagai jenis terumbu karang dan ikan hias yang beranekaragam ,snorkeling dengan Hiu dengan panjang kurang lebih dua meter, anemon, pelagik, belut, groupers bahkan manta, diving di sekitar Pulau Medang, yang terletak di Barat Laut Pulau Moyo.
Bermalam di Pulau Moyo dengan tenda segala kemewahan layaknya sebuah resor bisa berinternet, dokter 24 jam, perpustakaan, makan pagi dan masih banyak lagi

 

Pura Lingsar

Pura Lingsar, Ini mungkin satu-satunya tempat suci Hindu di dunia dimana baik Hindu dan Muslim datang untuk melakukan ritual.
Kerukunan antar umat beragama nampak di Lombok, umat Islam dan Hindu hidup berdampingan. Bahkan di Pura Lingsar, Umat Hindu dan Islam mengelola dan beribadah disana bersama-sama.

Dibangun pada tahun 1714 dan dibangun kembali pada tahun 1878 untuk melambangkan keselarasan dan kesatuan antara Hindu Bali dan Muslim Sasak penduduk daerah, terutama mereka yang mematuhi unik Lombok Wektu Telu sekolah Islam. Candi ini dibangun pada daerah dataran tinggi, di belakang bagian kompleks.
Pada musim peziarah dilakukan pertempuran  tiruan antara Hindu dan Islam, kedua belah pihak melemparkan kue beras satu sama lain
Lokasinya Sekitar 7 kilometer sebelah barat Narmada. sekitar 15 km dari pusat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat itu dibangun pada masa jayanya kerajaan Karangasem Sasak sekitar tahun 1759. Pura ini dibangun oleh Anak Agung Ngurah yang memerintah Lombok bagian barat saat itu.
Di kawasan pura itu terdapat empat bangunan pokok, yaitu Pura Gaduh, Kemaliq, Pesiraman dan pesimpangan Bhatara Bagus Balian, serta Lingsar Wulon.
Ketiga bangunan Gaduh, Kemaliq dan Bhatara Bagus Balian hanya dibatasi dengan tembok besar. Saat pujawali berlangsung, upacara dilaksanakan secara serentak. Pujawali adalah upacara pemujaan kelahiran Ida Bhatara yang dilakukan umat Hindu di pura itu.
Selain digunakan umat Hindu untuk beribadah, Suku Sasak yang menganut Islam juga menggunakan Kemaliq yang berada di dalam area pura sebagai tempat ibadah juga. Bahkan secara rutin diadakan doa bersama dari berbagai pemeluk agama yang ada di Lombok.
Untuk menjaga kedamaian, dalam di sekitar tempat itu dilarang memakan atau menyembelih binatang-binatang yang dianggap suci oleh masing-masing agama. Bahkan dalam radius 2 km dari Pura Lingsar, sapi yang dianggap suci oleh umat hindu dilarang berkeliaran.
Ketika masuk ke dalam kawasan, pengunjung disarankan untuk memakai selendang yang diikatkan pada pinggang. Selandang ini dipakai untuk menghormati tempat ini yang dianggap suci oleh uimat Hindu dan Islam
Setelah mengenakan selendang kain berwarna kuning, barulah bisa memasuki tempat berdoa .
Di samping tempat berdoa itu ada sebuah kolam kecil. Airnya jernih dan tidak pernah kering. Bahkan kedalaman kolam itu selalu tetap setiap saat. Di kolam itu terdapat ikan tuna besar yang panjangnya mencapai satu meter.
Pengunjung kolam itu akan berusaha memacing agar ikan tuna itu muncul. artinya Anda sangat beruntung
Di kolam itu juga, ada ritual melempar uang logam ke kolam sambil membalikan badan dan berdoa.
Konon, tempat itu dibangun sebagai lambang persatuan. Karena itulah, tak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam komplek pura yang luas itu. Umat Hindu dan Suku sasak yang beragama Islam secara rukun merawat pura itu secara bersama-sama.
Siapa saja yang mempercayai dan ingin ”berhubungan” dengan Tuhan di tempat itu, tak pernah dipermasalahkan, sepanjang mentaati aturan di pura tersebut. Karena itulah, Pura Lingsar perwujudan sikap toleran dari penduduk yang beragam suku, agama dan ras, dan sekaligus menjadi simbol pemersatu umat di Pulau Lombok.
Simbol toleransi, juga dilambangkan dengan aturan tak tertulis, bahwa siapa saja yang datang ke tempat suci itu, tak diperkenankan menghaturkan sesaji dari babi dan sapi. Babi haram bagi umat Isalam, dan sapi dianggap suci oleh umat Hindu.
Salahsatu upacara di Pura Lingsar yang dilakukan bersama oleh umat Hindu dan Suku Sasak yang beraga Islam adalah Pujawali. Setiap purnamaning sasih kanem–menurut hitungan panangggalan Bali atau sekitar bulan Desember, upacara pujawali diselenggarakan. ….selengkapnya baca Upacara Pujawali di Pura Lingsar 

Taman Air Mayura

Taman Air Mayura
Taman Air Mayura adalah paduan unik dan khas dari konsep taman, kolam serta  pura ibadah. Bangunan yang masih kental dengan corak Bali, Jawa dan Lombok ini  dibangun pada masa ketika Kerajaan Bali masih berkuasa di Pulau Lombok.
Bangunan  bersejarah ini menawarkan perpaduan suasana antara nuansa alam, atmosfer religius  dan sejarah. Ketika anda memasuki lokasi ini, kesan pertama yang muncul adalah kesan bangunan taman yang mampu menghadirkan kedamaian natural. Istana ini  dilengkapi dengan kolam yang ditata sedemikian rupa sehingga tampak bagaikan  sebuah taman yang asri. Di tengah kolam berdiri sebuah bangunan yang disebut Bale Kambang.  Ada  juga yang menyebutnya gili (dalam bahasa lokal bermakna pulau kecil) karena  keberadaannya di tengah-tengah kolam yang menyerupai pulau kecil di tengah  samudera. Di dalam komplek ini banyak sekali dijumpai pohon manggis berderet  rapi yang menambah kesejukan hawa udara di taman. Jika anda beruntung, pemandu  wisata akan memperbolehkan anda untuk memetik beberapa buah manggis.
   
Beberapa bangunan  yang bercirikan Bali serta paduan antara pengaruh Jawa dan Lombok  menjadikan Mayura sangat bernuansa religius. Bahkan, menurut penjaga Taman ini, roh utama taman ini adalah sebuah pura yang terletak di hulu kolam. Namun karena luasnya taman, deretan pohon manggis,  kolam yang lebar serta letak pura yang di ujung, menjadikan pura ini selalu  terlewatkan dari perhatian para pengunjung. Pura tersebut masih menggunakan  namanya yang lama Kelepug untuk mengingatkan akan nama asli lokasi ini. Dalam  beberapa ritual khusus, pura ini masih tetap difungsikan sebagai tempat  pemujaan para dewa.       
Jika anda  berkunjung ke lokasi ini, anda akan ditemani seorang guide yang banyak  bercerita tentang hal-ihwal sejarah Mayura. Diantara hal yang menarik dalam  sejarah pembangunan beberapa bagian taman ini adalah patung batu manusia yang  berwajah Asia Barat. Menurut sejarah, patung ini dibuat sebagai tanda terima  kasih Raja kepada orang Asia Barat itu karena telah memberikan idenya supaya  mengembangbiakkan merak untuk mengusir ular. Selain itu, sejarah pendirian  bangunan yang berada di tengah kolam (bale kambang) layak untuk anda simak.  Konon, bangunan ini didirikan setelah adanya desakan masyarakat pada saat itu  untuk memperoleh keadilan. Pada zaman Rad Kerta, pengadilan terhadap orang yang berperkara biasanya disidangkan di Bale Kambang. Masih banyak lagi hal-hal berkaitan dengan sejarah lainnya yang akan membuat anda kagum akan konsep  pembangunan taman ini
Tepatnya pada tahun 1744 M. oleh Raja A.A. Made  Karangasem. Bangunan ini pada awalnya bernama Taman Istana Kelepug. Nama  tersebut diambil dari suara yang muncul (kelepug-kelepug) karena  derasnya air yang keluar dari mata air di tengah kolam dalam taman tersebut.       
Pada masa Kerajaan  Mataram, taman ini mengalami proses renovasi sekitar tahun 1866 yang dititahkan  langsung oleh Raja A.A. Ngurah Karangasem. Tidak hanya bangunan fisik, nama Istana  Kelepugpun diganti menjadi Istana Mayura. Kata mayura sendiri berasal dari Bahasa  Sansekerta yang berarti burung merak. Konon, pada masa Raja A.A. Ngurah  Karangasem, banyak ular berkeliaran di taman Istana sehingga mengganggu aktivitas kerajaan. Beberapa penasehat menyarankan agar di sekitar taman ini dipelihara burung  merak yang suka memangsa ular sehingga Istana menjadi aman.       
Letaknya yang  strategis serta nilai sejarah yang banyak terkandung di dalamnya menjadikan  lokasi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun  mancanegara.         
Taman ini terletak  di pusat bisnis, tepatnya di Kecamatan Cakranagera, Kota Mataram, Provinsi Nusa  Tenggara Barat, Indonesia. Menuju Pura Mayura membutuhkan perjalanan sekitar 15 menit dari kecamatan Narmada  (tempat pemberhentian kendaraan umum).        
       
Berkaitan dengan tempat penginapan, karena letaknya yang berada di kawasan bisnis, banyak sekali hotel dan restaurant di sekitar kawasan wisata sejarah ini. Bahkan, bagi anda pencinta masakan lokal, banyak warung makan sederhana di sekitar Mayura yang menawarkan  masakan khas lombok seperti Pelecing. 

Tidak ada komentar: